Kelas
Psikologi 6/G2
Dosen pengampu:
Lailatul
M. Hanim, S.Psi
MOH ANTOSO (B07210076)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN
AMPEL
SURABAYA
2013
A.
Deskripsi
Secara
sistematis isi kepribadian dapat digambarkan dalam proses psikodiagnostik
mengacu pada individual differences
meliputi aspek kognisi (proses berfikir), aspek perasaan (afeksi dan dorongan),
aspek sensorik dan motorik, aspek relasi antarpersonal dan penyesuaian diri
serta integrasi dari keseluruhan aspek. Seluruh aspek ini dijaring melalui
bantuan teknik, metode dan cara yang dikembangkan oleh masing-masing media
pemeriksaan psikologi dalam proses asesmen.
Pemeriksaan
psikologi melalui psikodiagnostik adalah suatu proses yang berlangsung dalam
waktu tertentu, dengan maksud untuk:
· Memperoleh
data serta informasi tentang subyek yang diperiksa, khususnya informasi tentang
potensi serta kelemahan yang ia miliki.
· Menginterpretasikan
data atau informasi yang didapatkan sehingga diperoleh kejelasan tentang
gambaran testee.
· Memprediksikan
hasil interpretasi tentang gambaran testee
sehingga dapat diberikan perlakuan atau intervensi yang tepat bagi petkembangan
dan perubahan perilaku testee.
Secara
umum dapat dijelaskan bahwa modul ini akan membahas tentang tes kemampuan atau ability test. Ability test adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan
penalaran logis atau kemampuan berpikir seseorang. Pada tes ini testee akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan kemampuan intelegensi, seperti pemahaman masalah-masalah
sehari-hari, logika berfikir, daya abstraksi, kemampuan menyelesaikan
permasalahan, strategi berfikir, daya ingat, kemampuan teknis dan hal-hal lain
yang terkait dengan fungsi kognitif. Intinya tes ini mengukur segala sesuatu
terkait potensi intelegensi dan optimalisasi dari potensi tersebut saat ini.
B.
Prasyarat
Mahaiswa
yang dapat mengikuti mata kuliah Psikodiagnostik IV ini adalah mahasiswa yang
lulus pada mata kuliah Psikodiagnostik I sampai dengan III.
C.
Petunjuk
Penggunaan Modul
1.
Penjelasan
Bagi Mahasiswa
· Modul
ini berisi materi praktikum beserta petunjuk teknis dan informasi yang
mendukung pelaksanaan praktikum.
· Mahasiswa
harus memahami dengan baik isi dan penggunaan modul ini agar kegiatan belajar
mengajar menjadi lancar. Apabila mengalami kesulitan atau hambatan, mahasiswa harus
segera melakukan konsultasi dengan dosen pengampu.
· Mahasiswa
perlu mempersiapkan alat yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum.
· Modul
ini dilengkapi dengan studi kasus yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa.
Setiap studi kasus harus dikerjakan dengan benar sesuai dengan petunjuk serta
waktu yang ditentukan.
2.
Peran
Dosen/ Fasilitator
· Memberikan
penjelasan kepada mahasiswa terkait materi yang terdapat di modul praktikum.
· Menyediakan
waktu untuk melakukan konsultasi kepada mahasiswa.
· Memberikan
feedback atau umpan balik atas
kemampuan atau tugas yang dikerjakan mahasiswa.
· Memberikan
penilaian sesuai dengan kemampuan mahasiswa
D.
Tujuan
Akhir Standar Kompetensi
1. Mahasiswa
dapat mengenal alat tes dalam ability test
baik untuk setting individual dan
klasikal yaitu BINET, WISC, WAIS, IST, CFIT, dan tes bakat & minat.
2. Mahasiswa
dapat memahami pengadministrasian alat tes BINET, WISC, WAIS, IST, CFIT, dan
tes bakat & minat.
3. Mahasiswa
mampu melakukan role play alat tes
BINET, WISC, WAIS, IST, CFIT, dan tes bakat & minat
4. Memahami
persoalan psikologis yang muncul dalam ability
test.
1.
STANDFORD
BINET
Tes
Binet merupakan salah satu alat tes yang dikembangkan oleh Standford Binet
untuk mengukur intelegensi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dengan
berbagai level usia, yaitu mulai usia II sampai dengan Dewasa Superior.
Diantara usia II sampai V tesnya meningkat dengan interval setengah tahunan sehingga
terdapat test untuk usia II, usia II-6, usia III, usia III-6 dan seterusnya.
Diantara usia V sampai dengan XIV level usia meningkat dengan interval 1
tahunan. Level-level selanjutnya dimaksudkan sebagai level dewasa rata-rata dan
level dewasa superior I, II dan III. Setiap level usia dalam skala ini berisi 6
test, kecuali untuk level dewasa rata-rata yang berisi 8 test.
a.
Tujuan
Praktikum
·
Mahasiswa lebih
memahami materi, alat binet dan mampu
·
mengadministrasikan
alat dengan baik.
·
Mahasiswa mampu
melakukan tahapan-tahapan tes binnet dengan benar/ melakukan role play.
·
Mahasiswa mampu
melakukan skoring tes binnet dengan benar
·
Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pengadminsitrasian
tes binet.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
·
Binet box
·
Lembar jawaban
·
Stopwatch
·
Alat tulis
Hal
yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan pengetesan binnet ini adalah
terjalinnya rapport yang baik antara tester dengan testee. Binet adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
intelegensi pada anak-anak, sehingga tester
perlu melakukan rapport secara intens
dengan testee. Selain itu tester juga perlu terus menjaga motivasi
testee agar pelaksanaan praktikum
berjalan lancar sampai dengan tahapan dimana tes harus berakhir. Pada dasarnya
waktu pelaksanaan tes binet tidak ditentukan karena memang tes binet ini bukan
termasuk speed test.
c.
Tahapan
yang harus dilakukan.
·
Menghitung
CA (Chronological Age/ Usia
Kronologis)
CA
adalah usia testee saat dilakukan
pengetesan. CA didapatkan dari penghitungan usia mulai dari tanggal lahir
sampai tanggal pelaksanaan tes. CA ini dipergunakan sebagai patokan untuk entry tahapan usia, dimana persoalan
yang diberikan mundur ke satu tahapan dari usia testee yang sebenarnya.
Contoh :
Tanggal tes 27 Maret 2010
Tanggal lahir 10 Januari 2004
Maka
CA testee adalah 6 tahun 2 bulan 17
hari atau 6 tahun 3 bulan, maka pada saat tes, tester sebaiknya memulai memberikan persoalan pada tahapan usia V
(mundur satu tahap dari usia yang sebenarnya).
·
Menghitung
MA (Mental Age/ Usia Mental).
MA
atau usia mental adalah usia dimana testee
berada pada level kemampuan usia mental tertentu. MA di dapatkan dari
penjumlahan skor setelah Basal dampai dengan sebelum Celling. Basal adalah
kondisi dimana testee mampu menjawab
semua persoalan dalam satu tahapan usia. Celling adalah kondisi dimana testee gagal menjawab semua persoalan
dalam satu tahapan usia.
·
Menghitung
IQ
IQ
didapatkan dengan rumus sebagai berikut :
IQ
= MA x 100
CA
Contoh Skoring Binet
NAMA : A
TGL LAHIR : 11 DESEMBER 1999
TGLTES : 8 MEI 2004
CA = 4 tahun 5
bulan
Tahun
|
No Soal
|
Ket
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
IV
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
BASAL
|
IV.6
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
3
|
V
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
8
|
VI
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
4
|
VII
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
4
|
VII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
-
|
2
|
IX
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0
|
Tahun
|
Skor
|
IV
|
BASAL
|
IV.6
|
3
|
V
|
8
|
VI
|
4
|
VII
|
4
|
VIII
|
2
|
IX
|
0
|
TOTAL
|
21 BULAN
|
MA
|
69
|
CA
|
53
|
IQ
|
130
|
Lembar Latihan Mahasiswa
NAMA :
B
TGL LAHIR : 17 APRIL 1996
Tahun
|
No Soal
|
Keterangan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
IV
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
|
IV.6
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
|
V
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
VI
|
+
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
|
VII
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
VIII
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
TGL TES :
8 AGUSTUS 2001
Tahun
|
Skor
|
IV
|
|
IV.6
|
|
V
|
|
VI
|
|
VII
|
|
VIII
|
|
TOTAL
|
|
MA
|
|
CA
|
|
IQ
|
|
NAMA
: C
TGL LAHIR : 2 NOVEMBER 1993
TGLTES : 19 OKTOBER 1999
Tahun
|
No Soal
|
Keterangan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
VI
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
|
VII
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
|
VIII
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
|
IX
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
|
X
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
|
XI
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tahun
|
Skor
|
VI
|
|
VII
|
|
VIII
|
|
IX
|
|
X
|
|
XI
|
|
TOTAL
|
|
MA
|
|
CA
|
|
IQ
|
|
2.
WISC
WISC
(Wechsler Intelligence Scale for Children)
mengalami revisi terakhir pada tahun 1974 bertujuan untuk mengukur inteligensi
anak-anak usia 6 tahun sampai dengan 15 tahun. WISC atau WISC-R terdiri dari 12
subtes yang terbagi menjadi dua bagian yaitu Verbal dan Performance. Sub tes
dalam skala verbal adalah information,
comprehension, arithmetic, similarities, vocabulary dan digit span. Sedangkan sub tes dalam
skala performance adalah picture
completion, picture arrangement, block design, object assembly, coding dan mazes. Sub tes digit span dan mazes
hanya digunakan sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian tes.
a.
Tujuan
Praktikum.
· Mahasiswa
lebih memahami materi, alat dan mampu mengadministrasikan WISC dengan baik.
· Mahasiswa
mampu melakukan tahapan-tahapan WISC dengan benar/ melakukan role play.
· Mahasiswa
mampu melakukan skoring WISC dengan benar
· Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengadminsitrasian tes WISC.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
· WISC
box
· Lembar
jawaban
· Stopwatch
· Alat
tulis
Sama
halnya dengan pelaksanaan tes binet, dalam tes WISC juga tester perlu melakukan rapport
secara intens sebelum melakukan pengetesan karena bagaimanapun menjaga mood dan motivasi anak lebih sulit
dibandingkan dengan remaja atau dewasa. Pelaksanaan tes juga tidak dibatasi
oleh waktu, hanya ada beberapa persoalan saja yang menggunakan batasan waktu.
c.
Tahapan
yang harus dilakukan
· Menghitung Usia
Norma
WISC adalah berdasarkan usia testee
sehingga tester harus mengetahui usia
testee saat di tes.
· Melakukan
pengetesan.
Dalam
buku manual WISC terdapat panduan secara detail apa yang perlu diucapkan oleh tester ketika melaksanakan tes. Tester harus mengikuti prosedur tersebut
dengan baik. Selain itu di dalam manual tersebut juga terdapat petunjuk terkait
soal nomor berapa yang harus diberikan kepada testee, soal mana yang tidak perlu diberikan serta kapan tester harus berhenti memberikan pertanyaan
dalam setiap sub test, karena memang dalam WISC, tidak semua soal perlu
diberikan kepada testee.
· Melakukan skoring
Buku
manual WISC juga memberikan informasi kepada tester nilai yang bisa diberikan dalam setiap jawaban testee (terdapat kunci jawaban). Setelah
semua jawaban diskoring dan ditotal pe rsub tes maka nilai masing-masing sub
test ini menjadi nilai di raw score. Raw score ini perlu dijadikan Scale Score berdasarkan norma sesuai
dengan usia testee.
· Menghitung IQ
IQ
yang diperoleh di tes WISC ini ada tiga yaitu IQ Verbal, IQ Performance
dan IQ Lengkap. IQ Verbal didapatkan dari penyesuaian antara jumlah angka skala
verbal dengan norma verbal sesuai dengan usia testee. IQ Performance di dapatkan dari penyeusian antara jumlah
angka skala performance dengan norma performance sesuai usia testee. Sedangkan IQ Lengkap didapatkan
dari penyesuaian antara jumlah angka skala verbal dan angka skala performance
dengan norma skal lengkap.
Contoh Lembar skoring WISC
Nama : XX Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur :
15 th 0 bulan
Pekerjaan : - Tester :
Pendidikan : SLTP Tanggal tes :
No
|
RINGKASAN
|
|||
Tes
|
Angka Kasar
|
Angka Skala
|
Keterangan
|
|
1.
|
Informasi
|
12
|
5
|
|
2.
|
Pengertian
|
16
|
9
|
|
3.
|
Hitungan
|
11
|
8
|
|
4.
|
Persamaan
|
10
|
7
|
|
5.
|
Perbedaharaan
kata
|
35
|
6
|
|
6.
|
(Rentangan
Angka)
|
8
|
6
|
|
|
Angka Verbal : 38
|
|
||
7.
|
Melengkapi
gambar
|
13
|
9
|
|
8.
|
Mengatur
gambar
|
8
|
1
|
|
9.
|
Rancangan
balok
|
35
|
10
|
|
10.
|
Merakit obyek
|
24
|
9
|
|
11.
|
Simbol
|
54
|
10
|
|
12.
|
(Mazes)
|
-
|
-
|
|
Angka
Performance : 39
|
||||
Angka
Total
|
||||
Angka Verbal : 5/6 X 38= 32 IQ= 77
|
||||
Angka Performance : 39 IQ= 85
|
||||
Angka Skala Lengkap : 71 IQ= 79
|
Original IQ nya
adalah : 5+7+10 X 100 = 73 à
3
Lembar Latihan Mahasiswa.
NAMA :
A
TGL LAHIR : 1 JANUARI 2000
TGL TES :
3 DESEMBER 2009
NO
|
RINGKASAN
|
||
TES
|
ANGKA KASAR
|
ANGKA SKALA
|
|
1.
|
INFORMASI
|
12
|
|
2.
|
PENGERTIAN
|
10
|
|
3.
|
HITUNGAN
|
12
|
|
4.
|
PERSAMAAN
|
5
|
|
5.
|
PERBENDAHARAAN
KATA
|
22
|
|
6.
|
(RENTANGAN
ANGKA)
|
-
|
|
JUMLAH ANGKA VERBAL =
|
|||
7.
|
MELENGKAPI
GAMBAR
|
7
|
|
8.
|
MENGATUR
GAMBAR
|
12
|
|
9.
|
RANCANGAN
BALOK
|
6
|
|
10.
|
MERAKIT
OBYEK
|
16
|
|
11.
|
SIMBOL
|
22
|
|
12.
|
(MAZES)
|
9
|
|
JUMLAH ANGKA PERFORMANCE =
|
|||
ANGKA TOTAL
|
|||
ANGKA
VERBAL =
IQ =
|
|||
ANGKA
PERFORMANCE =
IQ =
|
|||
ANGKA
SKALA LENGKAP = IQ =
|
NAMA :
B
TGL LAHIR : 1 NOVEMBER 1997
TGL TES :
1 JANUARI 2007
NO
|
RINGKASAN
|
||
TES
|
ANGKA KASAR
|
ANGKA SKALA
|
|
1.
|
INFORMASI
|
12
|
|
2.
|
PENGERTIAN
|
11
|
|
3.
|
HITUNGAN
|
6
|
|
4.
|
PERSAMAAN
|
12
|
|
5.
|
PERBENDAHARAAN
KATA
|
27
|
|
6.
|
(RENTANGAN
ANGKA)
|
7
|
|
JUMLAH ANGKA VERBAL
|
|||
7.
|
MELENGKAPI
GAMBAR
|
9
|
|
8.
|
MENGATUR
GAMBAR
|
20
|
|
9.
|
RANCANGAN
BALOK
|
21
|
|
10.
|
MERAKIT
OBYEK
|
11
|
|
11.
|
SIMBOL
|
31
|
|
12.
|
(MAZES)
|
-
|
|
JUMLAH ANGKA PERFORMANCE
|
|||
ANGKA TOTAL
|
|||
ANGKA
VERBAL = IQ =
|
|||
ANGKA
PERFORMANCE =
IQ =
|
|||
ANGKA
SKALA LENGKAP =
IQ =
|
3.
WAIS
WAIS
(Wechsler Adult Intelligence Scale)
adalah tes inteligensi yang digunakan untuk mengukur potensi inteligensi remaja
dan dewasa antara usia 16 tahun sampai dengan 75 tahun atau lebih yang
disajikan secara individual. WAIS terdiri dari 11 sub tes yang terbagi kedalam
dua bagian yaitu Verbal dan Performance. Verbal memiliki 6 sub tes dan performance
memiliki 5 sub tes. Sub tes verbal yaitu informasi, pengertian, hitungan,
persamaan, rentang angka dan perbendaharaan kata. Sementara sub tes performance adalah symbol angka, melengkapi
gambar, rancangan balok, mengatur gambar dan merakit obyek.
a.
Tujuan
Praktikum.
·
Mahasiswa lebih
memahami materi, alat dan mampu mengadministrasikan WAIS dengan baik.
·
Mahasiswa mampu
melakukan tahapan-tahapan pengetesan WAIS dengan benar/ melakukan role play.
·
Mahasiswa mampu
melakukan skoring WAIS dengan benar
·
Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengadminsitrasian tes WAIS.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
·
WAIS box
·
Lembar jawaban
·
Stopwatch
·
Alat tulis
c.
Tahapan
yang harus dilakukan
·
Menghitung
Usia
Norma
WAIS adalah berdasarkan usia testee
sehingga tester harus mengetahui usia
testee saat di tes.
·
Melakukan
pengetesan.
Dalam
buku manual WAIS terdapat panduan secara detail apa yang perlu diucapkan oleh tester ketika melaksanakan tes. Tester harus mengikuti prosedur tersebut
dengan baik. Selain itu di dalam manual tersebut juga terdapat petunjuk terkait
soal nomor berapa yang harus diberikan kepada testee, soal mana yang tidak perlu diberikan serta kapan tester harus berhenti memberikan
pertanyaan dalam setiap sub test, karena memang dalam WAIS, tidak semua soal
perlu diberikan kepada testee.
·
Melakukan
skoring
Buku
manual WAIS juga memberikan informasi kepada tester nilai yang bisa diberikan dalam setiap jawaban testee (terdapat kunci jawaban). Setelah
semua jawaban diskoring dan ditotal per sub tes maka nilai masing-masing sub
test ini menjadi nilai di raw score. Raw score ini perlu dijadikan Scale Score berdasarkan norma sesuai
dengan usia testee. Seperti yang
sudah dijelaskan diatas bawah jumlah sub tes antara verbal dan sub tes performance
tidak seimbang yaitu 6 dan 5 maka untuk mendapatkan perbandingan skor yang
seimbang antara verbal dan performance, jumlah angka skala verbal
perlu dikonversi dengan dikalikan 5/6.
·
Menghitung
IQ
IQ
yang diperoleh di tes WASC ini ada tiga yaitu IQ Verbal, IQ Performance dan IQ
Lengkap. IQ Verbal didapatkan dari penyesuaian antara jumlah angka skala verbal disesuaikan dengan norma verbal sesuai usia testee. IQ Performance di
dapatkan dari penyeusian antara jumlah angka skala performance dengan norma performance sesuai usia testee. Sedangkan IQ Lengkap didapatkan
dari penyesuaian antara jumlah angka skala verbal
dan angka skala performance dengan
norma.
Selanjutnya
adalah menghitung IQ Original untuk mengetahui apakah potensi yang teraktualkan
saat ini sudah optimal atau belum.
Caranya yaitu :
A.S Informasi + A.S
Persamaan + A.S Rancangan balok X
100
3
Kemudian hasil ini disesuaikan dengan norma full scale sesuai dengan usia testee.
Contoh Lembar skoring WAIS
Nama : XX Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur :
16 th 2 bulan
Pekerjaan : - Tester :
Pendidikan : SMU Tanggal
tes :
No
|
RINGKASAN
|
|||
Tes
|
Angka Kasar
|
Angka Skala
|
Keterangan
|
|
1.
|
Informasi
|
8
|
6
|
|
2.
|
Pengertian
|
10
|
6
|
|
3.
|
Hitungan
|
8
|
7
|
|
4.
|
Persamaan
|
8
|
7
|
|
5.
|
Rentangan
angka
|
12
|
11
|
|
6.
|
Perbedaharaan
kata
|
9
|
2
|
|
|
Angka Verbal : 39
|
|
||
7.
|
Symbol angka
|
20
|
4
|
|
8.
|
Melengkapi
gambar
|
11
|
8
|
|
9.
|
Rancangan
balok
|
24
|
7
|
|
10.
|
Mengatur
gambar
|
21
|
9
|
|
11.
|
Merakit obyek
|
20
|
6
|
|
Angka
Performance : 34
|
||||
Angka
Total
|
||||
Angka Verbal : 5/6 X 39 = 33 IQ= 79
|
||||
Angka Performance : 34 IQ= 81
|
||||
Angka Skala Lengkap : 67 IQ= 78
|
Original IQ nya
adalah : 6+7+7 X 100 = 66 à
3
Lembar
Latihan Mahasiswa
NAMA : A
TGL LAHIR : 5 OKTOBER 1981
TGL TES :
6 JANUARI 2000
NO
|
RINGKASAN
|
||
TES
|
ANGKA KASAR
|
ANGKA SKALA
|
|
1.
|
INFORMASI
|
15
|
|
2.
|
PENGERTIAN
|
18
|
|
3.
|
HITUNGAN
|
15
|
|
4.
|
PERSAMAAN
|
10
|
|
5.
|
RENTANGAN
ANGKA
|
8
|
|
6.
|
PERBENDAHARAAN
KATA
|
40
|
|
JUMLAH ANGKA VERBAL
|
|||
7.
|
SIMBOL
|
60
|
|
8.
|
MELENGKAPI
GAMBAR
|
12
|
|
9.
|
RANCANGAN
BALOK
|
18
|
|
10.
|
MENGATUR
GAMBAR
|
20
|
|
11.
|
MERAKIT
OBYEK
|
25
|
|
JUMLAH ANGKA PERFORMANCE
|
|||
ANGKA TOTAL
|
|||
ANGKA
VERBAL =
IQ =
|
|||
ANGKA
PERFORMANCE = IQ =
|
|||
ANGKA
SKALA LENGKAP =
IQ =
|
NAMA :
B
TGL LAHIR : 16 MARET 1985
TGL TES :
5 JANUARI 2003
NO
|
RINGKASAN
|
||
TES
|
ANGKA KASAR
|
ANGKA SKALA
|
|
1.
|
INFORMASI
|
11
|
|
2.
|
PENGERTIAN
|
22
|
|
3.
|
HITUNGAN
|
11
|
|
4.
|
PERSAMAAN
|
14
|
|
5.
|
RENTANGAN
ANGKA
|
9
|
|
6.
|
PERBENDAHARAAN
KATA
|
47
|
|
JUMLAH ANGKA VERBAL
|
|||
7.
|
SIMBOL
|
55
|
|
8.
|
MELENGKAPI
GAMBAR
|
15
|
|
9.
|
RANCANGAN
BALOK
|
10
|
|
10.
|
MENGATUR
GAMBAR
|
23
|
|
11.
|
MERAKIT
OBYEK
|
31
|
|
JUMLAH ANGKA PERFORMANCE
|
|||
ANGKA TOTAL
|
|||
ANGKA
VERBAL =
IQ =
|
|||
ANGKA
PERFORMANCE =
IQ =
|
|||
ANGKA
SKALA LENGKAP = IQ =
|
4.
CFIT
CFIT
(Culture Fair Intelligence Test)
adalah salah satu alat tes klasikal yang populer digunakan untuk berbagai setting. Selain karena materinya yang
relatif lebih sederhana dari beberapa alat tes inteligensi yang lain, CFIT ini
juga alat yang free biases. Dalam
arti bahwa persoalan dalam CFIT ini tidak mengandung unsur verbal dan hanya berupa gambar-gambar teknis saja sehingga
tergolong alat tes yang bebas budaya. Pengadministrasiannya juga relatif tidak
membutuhkan banyak waktu karena CFIT hanya terdiri dari empat sub tes. Tes ini
adalah speed tes dan waktu yang
digunakan untuk tes CFIT ini sekitar 15 menit. CFIT ini dapat diaplikasikan
pada subyek dengan usia remaja sampai dengan dewasa dan yang paling umum
digunakan adalah CFIT seri 3B.
a.
Tujuan
Praktikum
· Mahasiswa
lebih memahami materi, alat dan mampu mengadministrasikan CFIT dengan baik.
· Mahasiswa
mampu melakukan tahapan-tahapan pengetesan CFIT dengan benar/ melakukan role play.
· Mahasiswa
mampu melakukan skoring CFIT dengan benar
· Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengadminsitrasian tes CFIT.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
· Buku
Soal CFIT
· Lembar
jawaban
· Stopwatch
· Alat
tulis
c.
Tahapan
yang perlu dilakukan
· Mengetahui usia
atau latar belakang pendidikan testee.
Norma
CFIT ada dua yaitu berdasarkan usia serta berdasarkan tingkat pendidikan, maka tester harus mengetahui usia testee saat di tes atau pendidikan
terakhir testee.
· Melakukan
pengetesan.
CFIT
terdiri dari 4 sub tes, yang masing-masing sub tes memiliki intruksi yang
berbeda-beda dan batasan waktu yang juga berbeda. Tester harus memberikan intruksi secara jelas kepada testee terkait apa yang menjadi tugas testee dalam setiap sub tes. Penjelasan
meliputi contoh soal serta cara menjawabnya. Tester juga harus memastikan testee
memahami tugasnya sebelum memulai tes atau menyalakan stopwatch. Ada baiknya sebelum memulai tes, tester memberikan kesempatan kepada testee untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang masih belum
difahami. Tester harus memberikan
secara urut mulai dari sub tes 1 sampai dengan 4, berdasarkan batasan waktu.
· Melakukan skoring.
Dalam
CFIT, semua jawaban benar diberikan nilai 1 dan jawaban salah diberikan nilai
0. Tester harus memeriksa pekerjaan testee dan kemudian mendapatkan skor
pada setiap sub tes. Selanjutnya jumlah skor benar dalam setiap sub tes dijumlahkan
dan kemudian total ini disesuaikan dengan norma untuk mendapatkan IQ.
· Menghitung IQ
IQ dalam CFIT diperoleh
dari penyesuaian antara skor total dengan norma berdasarkan usia atau norma
berdasarkan pendidikan terakhir testee.
Contoh Lembar Skoring
CFIT (lampiran)
5.
IST
IST
(Intelligenz Structure Test) adalah
tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953. Menurut
Amthauer intelegensia ditanggapi sebagai struktur tersendiri, di dalam
kesleuruhan struktur kepribadian manusia. Intelegensia merupakan suatu
keseluruhan struktur yang terdiri dari kemampuan-kemampuan jiwa dan rohani yang
berfungsi sedemikian sehingga memberikan kemampuan bagi manusia untuk
bertindak. IST terdiri dari 9 sub tes yang maisng-masing tes memiliki cara pengerjaan
tersendiri dan dibatasi oleh waktu-watu tertentu. IST ini dapat digunakan untuk
tes klasikal maupun individual. Hasil akhir dari IST ini adalah grafik dan
angka yang menunjukkan taraf kecerdasan.
a.
Tujuan
Praktikum
·
Mahasiswa lebih
memahami materi, alat dan mampu mengadministrasikan IST dengan baik.
·
Mahasiswa mampu
melakukan tahapan-tahapan pengetesan CFIT
dengan benar/ melakukan role play.
·
Mahasiswa mampu
melakukan skoring IST dengan benar
·
Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengadminsitrasian tes IST.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
· Buku
Soal IST
· Lembar
jawaban
· Stopwatch
· Alat
tulis
c.
Tahapan
yang perlu dilakukan
· Mengetahui usia
atau latar belakang pendidikan testee.
Norma
IST ada dua yaitu berdasarkan usia serta berdasarkan tingkat pendidikan, maka tester harus mengetahui usia testee saat di tes atau pendidikan
terakhir testee.
· Melakukan
pengetesan.
IST
terdiri dari 9 sub tes, yang masing-masing sub tes memiliki intruksi yang
berbeda-beda dan batasan waktu yang juga berbeda. Intruksi sudah tertera di
halaman depan setiap sub tes. Tester
harus memberikan intruksi secara jelas kepada testee terkait apa yang menjadi tugas testee dalam setiap sub tes. Penjelasan meliputi contoh soal serta
cara menjawabnya. Tester juga harus
memastikan testee memahami tugasnya
sebelum memulai tes atau menyalakan stopwatch.
Ada baiknya sebelum memulai tes, tester
memberikan kesempatan kepada testee
untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang maish belum difahami. Tester harus memberikan secara urut
mulai dari sub tes 1 sampai dengan 9, berdasarkan batasan waktu.
· Melakukan skoring.
Dalam
IST, semua jawaban benar diberikan nilai 1 dan jawaban salah diberikan nilai 0.
Tester harus memeriksa pekerjaan testee dan kemudian mendapatkan skor
pada setiap sub tes. Secara detail, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Tulislah semua
skor yang didapatkan pada setiap sub tes pada tempat yang tersedia di bawah
setiap sub tes (kotak kecil dibawah sub tes).
Pindahkan skor
ini ke dalam tabel di bagian RW, lalu jumlahkan skor RW per sub tes dan
tulislah hasilnya di kolom jumlah/ JML.
Sesuaikan nilai
RW dalam setiap sub tes dengan norma RW-SW (berdasarkan tingkat pendidikan atau
usia).
Buatlah grafik
berdasarkan nilai SW setiap sub tes.
Sesuaikan nilai
jumlah RW dengan norma Standart Score
(berdasarkan tingkat pendidikan atau usia).
Sesuaikan hasil
dari norma standart score dengan
norma IST (berdasarkan tingkat pendidikan atau usia).
· Menghitung IQ
IQ
dalam IST diperoleh dari penyesuaian antara nilai yang diperoleh dari standart score dengan norma IST berdasarkan
usia atau norma berdasarkan pendidikan terakhir testee.
Contoh Skoring IST (lampiran)
6.
BAKAT
Pemeriksaan
dan asesmen psikologi dalam prakteknya sangat banyak mengaplikasikan tes bakat.
Tes bakat adalah perangkat penguji suatu kondisi atau karakteristik tertentu
dari individu yang hasilnya merupakan cerminan dari gejala kemampuan yang perlu
dipadankan dengan suatu pelatihan atau pembelajaran yang sesuai agar diwujudkan
dalam tindakan atau perilaku nyata. Bakat atau aptitude lebih pada konsep potensi khusus yang dimiliki seseorang yang
tersimpan dalam dirinya sebagai energi yang akan muncul bila diinginkan untuk
diwujudkan dalam perilaku nyata. Tes bakat berbeda dengan inteligensi, karena
konsep inteligensi lebih mengacu pada pengertian berikut “intelligence is the ability of an organism to solve new problem”. Sedangkan
aptitude merupakan konsep potensi
khusus yang dimiliki individu yang tersimpan dalam dirinya. Contoh tes bakat
adalah :
·
Clerical
aptitude test, fungsi psikologi yang diukur adalah
perceptual speed.
·
Manual
dexterity test, fungsi yang diukur adalah koordinasi
vidual-motorik.
·
Mechanical
aptitude test, fungsi yang diukur adalah kemampuan
mekanik.
·
Spatial
visualization, fungsi yang diukur adalah kemampuan
ruang
·
Aesthetic
judgement and artistic ability, fungsi yang diukur
adalah penilaian estetika dan artistic.
·
Musical
Talent, fungsi yang diukur adalah bakat music.
7.
MINAT
Minat
merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai
tujuan. Minat sebagai motif yang menunjukkan arah perhatian individu terhadap
obyek yang menarik atau menyenangkannya. Minat berbeda dengan bakat, ketika
individu menunjukkan minat pada elektronik, misalnya maka hal ini sering
dihubungkan dengan dengan pengertian bahwa individu tersebut memiliki bakat
pada bidang elektronika. Pada kenyataannya bakat dan minat dapat berjalan tidak
sejalan, karena lebih banyak ditemukan individu yang menunjukkan minat bada
bidang tertentu namun ternyata tidak menunjukkan bakat pada bidang tersebut.
Modul ini akan secara khusus membahas tentang RMIB sebagai salah satu alat tes
minat.
a.
Tujuan
Praktikum
·
Mahasiswa lebih
memahami materi, alat dan mampu mengadministrasikan alat tes minat dengan baik.
·
Mahasiswa mampu
melakukan tahapan-tahapan pengetesan dengan benar/ melakukan role play.
·
Mahasiswa mampu
melakukan skoring alat tes dengan benar
·
Mahasiswa
mengenali kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang mungkin muncul dalam
pengadminsitrasian tes.
b.
Materi
Dalam
pelaksanaan praktikum, mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat yang akan
menunjang kegiatan praktikum, alat-alat yang harus dipersiapkan adalah :
· Lembar
RMIB
· Stopwatch
· Alat
tulis
c.
Tahapan
yang perlu dilakukan
· Testee
diminta untuk mengurutkan jenis pekerjaan dari yang disukai sampai pekerjaan
yang kurang disukai (merangking antara 1 sampai 12)
· Tester
memindahkan angka-angka pilihan testee
ke dalam kolom rangkuman yang ada di halaman belakang lembar RMIB mulai dari
kelompok A sampai dengan I.
· Penulisan
pindahan ranking kelompok pada setiap
kolom tabel dimulai dari setiap kotak bertanda “X” untuk setiap kolom sesuai
nomor rangking yang dibuat testee.
Contoh
Skoring RMIB
KATEGORI
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
∑
|
RANK
|
P
|
1.
OUT
|
X4
|
11
|
11
|
4
|
11
|
7
|
8
|
12
|
9
|
77
|
|
|
2.
ME
|
6
|
9X
|
5
|
5
|
6
|
11
|
12
|
3
|
12
|
69
|
|
|
3.
COMP
|
3
|
7
|
1X
|
6
|
10
|
8
|
11
|
6
|
8
|
60
|
|
|
4.
SCIE
|
2
|
12
|
4
|
1X
|
7
|
12
|
5
|
8
|
2
|
53
|
|
|
5.
PERS
|
5
|
1
|
2
|
3
|
1X
|
6
|
7
|
7
|
6
|
38
|
II
|
|
6.
AESH
|
10
|
3
|
3
|
7
|
3
|
1X
|
6
|
4
|
3
|
40
|
III
|
|
7.
LIT
|
12
|
5
|
7
|
10
|
5
|
10
|
4X
|
10
|
11
|
74
|
|
|
8.
MUS
|
9
|
6
|
9
|
2
|
2
|
2
|
1
|
2X
|
5
|
38
|
|
|
9.
SOS
SER
|
1
|
2
|
8
|
9
|
4
|
4
|
3
|
1
|
1X
|
33
|
I
|
|
10.
CLEAR
|
7
|
4
|
6
|
8
|
8
|
3
|
2
|
5
|
4
|
47
|
|
|
11.
PRAC
|
8
|
8
|
12
|
12
|
9
|
5
|
10
|
9
|
11
|
84
|
|
|
12.
MED
|
11
|
10
|
10
|
11
|
12
|
9
|
9
|
10
|
7
|
89
|
|
|
TOTAL
: 702
Lembar Latihan Mahasiswa
KATEGORI
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
∑
|
RANK
|
P
|
1.
OUT
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
ME
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
COMP
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
SCIE
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
PERS
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
AESH
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
7.
LIT
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
8.
MUS
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
9.
SOS
SER
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
10.
CLEAR
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11.
PRAC
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12.
MED
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
mas punya buku soal tes WISC? kalo punya pm saya yah : igimagaz@gmail.com
BalasHapusDapat buku manual WAIS nya dimana ya?
BalasHapusBuku2 manual psikotes bs dipinjam di lab2 kampus yg ada jurusan psikologinya, utk meminjam diperlukan ijazah yg mnyatakan dia adalah psikolog dan surat ijin praktek psikologi. Smg membantu
BalasHapus