Muhammad Antoso


Selamat Datang di Blogs Antok Pemuda Sumenep Semoga Bermanfaat

Rabu, 15 Agustus 2012

PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN
DESAIN OBSERVASI PERILAKU GAD
{ Generalized Anxiety Disorder / Gangguan Kecemasan Umum }
( Diajukan untuk memenuhi salah tugas dari mata kuliah Psikodiagnostik II )

 









Oleh:
Moh Antoso
B07210076

Dosen Pembimbing:
Nailatin Fauziyah

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012

PROPOSAL PENELITIAN
DESAIN OBSERVASI PERILAKU GAD
{ Generalized Anxiety Disorder / Gangguan Kecemasan Umum }

I.                   TUJUAN
Tujuan dari observasi ini adalah untuk bisa mengetahui apakah subjek atau anak yang diobservasi termasuk dalam kategori perilaku GAD ( gangguan kecemasan umum ) atau tidak. Informasi hasil obsevasi ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai strategi pembelajaran yang akan diberlakukan pada subjek tersebut.
Observasi ini rencananya akan dilaksanakan selama satu minggu, yaitu mulai tanggal 21 – 27 Mei 2012.

II.                LANDASAN TEORI
Gangguan Kecemasan Umum ( GAD/Generalized Anxiety Disorder ) adalah suatu tipe gangguan kecemasan yang ditandai oleh perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dan keadaan peningkatan keterangsangan tubuh. GAD biasanya ditandai oleh perasaan cemas yang persisten yang tidak dipicu oleh suatu objek, situasi, atau aktivitas yang spesifik, tetapi lebih merupakan apa yang disebut oleh Freud sebagai “mengambang bebas” ( free floating). Cirri utama dari GAD adalah rasa cemas ( Ruscio, Berkovec, & Ruscio, 2001 ). Orang dengan GAD adalah pencemas yang kronis. Mungkin mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka, seperti keuangan, kesejahteraan anak-anak, dan hubungan sosial mereka. Menurut suatu studi, 9 dari 10 orang dengan GAD melaporkan kecemasan yang berlebihan bahkan mengenai hal-hal kecil ( Sanderson, & Barlow, 1990 ). Anak-anak dengan gangguan ini mencemaskan prestasi akademik, atletik, dan aspek sosial lain dari kehidupan sekolah. Ciri lain yang terkait adalah : merasa tegang, was-was, atau khawatir ; mudah lelah, mempunyai kesulitan konsentrasi atau menemukan bahwa pikirannya menjadi kosong, iritabilitas, ketegangan otot, dan adanya gangguan tidur, seperti sulit untuk tidur, untuk terus tidur, atau tidur yang gelisah dan tidak memuaskan. ( APA, 2000 ).
GAD cenderung merupakan suatu gangguan yang stabil, muncul pada pertengahan remaja sampai pertengahan umur 20-an tahun dan kemudian berlangsung sepanjang hidup ( Rapee, 1991 ). Prevalensi seumur hidup dari GAD pada populasi umum di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 5% ( APA, 2000 ). Gangguan ini muncul dua kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki ( APA, 2000 ; USDHHS, 1999a ).
Meskipun GAD secara tipikal kurang intens dalam respons fisiologisnya dibandingkan dengan gangguan panic, distress emosional yang diasosiasikan dengan GAD cukup parah untuk mengganggu kehidupan orang sehari-hari ( Wittchen dkk, 1994 ). GAD sering ada bersama ( comorbid ) dengan gangguan lain seperti depresi atau gangguan kecemasan lainnya seperti agoraphobia dan obsesif-kompulsif. ( Jeffrey dkk, 2003 ).
Orang-orang dengan GAD mungkin juga khawatir mengenai kinerja mereka dalam pekerjaan, mengenai jalannya hubungan persahabatan dan mengenai kesehatan mereka sendiri. mereka juga mengkhawatirkan isu-isu yang tidak penting, seperti apakah mereka akan terlambat memenuhi janji, apakah ahli tata rambut akan memotong rambut mereka dari sebelah kanan, atau apakah mereka akan memiliki waktu untuk mengepel lantai dapur sebelum tamu untuk makan malam datang. Focus kekhawatirannya bisa sering bergeser dan mereka cenderung mengkhawatirkan banyak hal dari pada satu hal tertentu saja. Orang-orang dengan GAD juga melaporkan bahwa mereka merasakan lelah untuk banyak waktu, sehingga memungkinkan untuk mengalami ketegangan otot yang kronis dan sukar tidur. ( Sutardjo, 2005 ).
Pada kasus ini, biasanya si penderita menunjukkan simtom-simtom atau gejala-gejala sebagai berikut :
1.      Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu ( diffuse uneasiness ).
2.      Terlalu peka ( mudah tersinggung ) dalam pergaulan, dan sering merasa tidak mampu, minder, depresi serba sedih.
3.      Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serba takut salah.
4.      Rasa tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban, bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba atau yang tidak diharapkan, dan selalu melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu, seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dan sebagainya.
5.      Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan sekitar bagian atas bahu, mengalami diare, ringan  yang kronik, sering buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa insomnia dan mimpi buruk.
6.      Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.
7.      Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.
8.      Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
9.      Sering mengalami “anxiety attacks” atau tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa dingin, terkencing-kencing, atau sakit perut.
Penderita semacam ini dapat ditolong dengan cara diberi obat-obatan tertentu untuk mengurangi rasa cemasnya untuk sementara. Selanjutnya perlu diberi konseling atau psikoterapi dengan tujuan menolongnya membedakan antara ancaman nyata dan khayalan, mempelajari cara-cara mengatasi persoalan yang efektif, dan mungkin perlu pula ditolong mengubah kondisi-kondisi di rumah yang dapat berakibat melestarikan gangguannya. Yang terakhir ini misalnya, mengajari anggota keluarga lain di rumah agar tidak memberinya perhatian yang berlebihan, atau memberinya perhatian secara tepat. ( Supratiknya, 2000 ).

III.             TINGKAH LAKU YANG DIHARAPKAN
Tingkah laku yang diharapkan muncul dari subjek dalam observasi ini yang akan dijadikan sebagai representasi perilaku GAD adalah sebagai berikut :
1.      Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu ( diffuse uneasiness ).
2.      Terlalu peka ( mudah tersinggung ) dalam pergaulan, dan sering merasa tidak mampu, minder, depresi serba sedih.
3.      Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serba takut salah.
4.      Rasa tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban, bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba atau yang tidak diharapkan, dan selalu melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu, seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dan sebagainya.
5.      Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan sekitar bagian atas bahu, mengalami diare, ringan  yang kronik, sering buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa insomnia dan mimpi buruk.
6.      Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.
7.      Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.
8.      Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
9.      Sering mengalami “anxiety attacks” atau tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa dingin, terkencing-kencing, atau sakit perut.

IV.             LEMBAR REKAMAN OBSERVASI
Terlampir

V.                KRITERIA PENILAIAN
Kriteria penilaian dalam observasi perilaku GAD mengacu pada skala KAPPA-PHI dengan 4 alternatif pilihan jawaban yang mengarah pada intensitas perilaku. Alternatif pilihan jawaban ini meliputi :
o   Sangat Sesuai
o   Sesuai
o   Kurang Sesuai
o   Tidak Sesuai
Adapun kode pada masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut :

Alternatif jawaban
Kode
Sangat Sesuai
SS
Sesuai
S
Kurang Sesuai
KS
Tidak Sesuai
TS


VI.             LITERATUR
ü  Nevid, Jeffrey S. 2003, Psikologi Abnormal, Erlangga, Jakarta.
ü  Supratiknya, Dr. A. 2000, Mengenal Perilaku Abnormal, Kanisius, Yogyakarta.
ü  Wiramihardja, Psi. Prof. Dr. Sutardjo A. 2005, Pengantar Psikologi Abnormal, Refika Aditama, Bandung.
ü  Azwar, Drs. Saifuddin. 1999, Penyusunan Skala Psikologi, PT. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Lampiran
LEMBAR OBSERVASI
Perilaku GAD

Indikator
Penilaian
Catatan
SS
S
KS
TS
Senantiasa diliputi ketegangan, was-was, dan resah





yang tak menentu
Terlau peka / mudah tersinggung dalam pergaulan,





dan sering merasa tidak mampu, minder, depresi
Sulit dalam berkonsentrasi dan mengambil keputusan





Serba takut salah





Bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan





yang datang secara tiba-tiba / tak diharapkan
Melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dll





Mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada





leher, dan sekitar bagian atas bahu
Mengalami diare ringan yang kronik dan sering buang air kecil





Menderita gangguan tidur berupa insomnia dan mimpi buruk





Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangan-





nya sering basah
Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi





Mengalami gangguan pernafasan tanpa sebab yang





Jelas
Tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicunya yang





Jelas

Berikan tanda contreng  (  ) pada salah satu alternatif jawaban
Keterangan : SS = sangat sesuai ; S = sesuai ; KS = kurang sesuai ; TS = tidak sesuai

Surabaya,…Juni 2012
       Observer,

     Moh Antoso
    ( B07210076 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar