PROPOSAL PENELITIAN
DESAIN OBSERVASI PERILAKU GAD
{ Generalized Anxiety Disorder / Gangguan Kecemasan
Umum }
( Diajukan
untuk memenuhi salah tugas dari mata kuliah Psikodiagnostik II )
Oleh:
Moh Antoso
B07210076
Dosen Pembimbing:
Nailatin Fauziyah
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
DAKWAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
PROPOSAL PENELITIAN
DESAIN OBSERVASI PERILAKU GAD
{ Generalized Anxiety Disorder /
Gangguan Kecemasan Umum }
I.
TUJUAN
Tujuan
dari observasi ini adalah untuk bisa mengetahui apakah subjek atau anak yang
diobservasi termasuk dalam kategori perilaku GAD ( gangguan kecemasan umum )
atau tidak. Informasi hasil obsevasi ini diharapkan dapat memberikan masukan
mengenai strategi pembelajaran yang akan diberlakukan pada subjek tersebut.
Observasi
ini rencananya akan dilaksanakan selama satu minggu, yaitu mulai tanggal 21 –
27 Mei 2012.
II.
LANDASAN
TEORI
Gangguan
Kecemasan Umum ( GAD/Generalized Anxiety Disorder ) adalah suatu tipe gangguan
kecemasan yang ditandai oleh perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu yang
buruk akan terjadi dan keadaan peningkatan keterangsangan tubuh. GAD biasanya
ditandai oleh perasaan cemas yang persisten yang tidak dipicu oleh suatu objek,
situasi, atau aktivitas yang spesifik, tetapi lebih merupakan apa yang disebut
oleh Freud sebagai “mengambang bebas” ( free
floating). Cirri utama dari GAD adalah rasa cemas ( Ruscio, Berkovec, &
Ruscio, 2001 ). Orang dengan GAD adalah pencemas yang kronis. Mungkin mereka
mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka, seperti keuangan, kesejahteraan
anak-anak, dan hubungan sosial mereka. Menurut suatu studi, 9 dari 10 orang
dengan GAD melaporkan kecemasan yang berlebihan bahkan mengenai hal-hal kecil (
Sanderson, & Barlow, 1990 ). Anak-anak dengan gangguan ini mencemaskan
prestasi akademik, atletik, dan aspek sosial lain dari kehidupan sekolah. Ciri
lain yang terkait adalah : merasa tegang, was-was, atau khawatir ; mudah lelah,
mempunyai kesulitan konsentrasi atau menemukan bahwa pikirannya menjadi kosong,
iritabilitas, ketegangan otot, dan adanya gangguan tidur, seperti sulit untuk
tidur, untuk terus tidur, atau tidur yang gelisah dan tidak memuaskan. ( APA,
2000 ).
GAD
cenderung merupakan suatu gangguan yang stabil, muncul pada pertengahan remaja
sampai pertengahan umur 20-an tahun dan kemudian berlangsung sepanjang hidup (
Rapee, 1991 ). Prevalensi seumur hidup dari GAD pada populasi umum di Amerika
Serikat diperkirakan sebanyak 5% ( APA, 2000 ). Gangguan ini muncul dua kali
lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki ( APA, 2000 ; USDHHS,
1999a ).
Meskipun
GAD secara tipikal kurang intens dalam respons fisiologisnya dibandingkan
dengan gangguan panic, distress emosional yang diasosiasikan dengan GAD cukup
parah untuk mengganggu kehidupan orang sehari-hari ( Wittchen dkk, 1994 ). GAD
sering ada bersama ( comorbid )
dengan gangguan lain seperti depresi atau gangguan kecemasan lainnya seperti
agoraphobia dan obsesif-kompulsif. ( Jeffrey dkk, 2003 ).
Orang-orang
dengan GAD mungkin juga khawatir mengenai kinerja mereka dalam pekerjaan,
mengenai jalannya hubungan persahabatan dan mengenai kesehatan mereka sendiri.
mereka juga mengkhawatirkan isu-isu yang tidak penting, seperti apakah mereka
akan terlambat memenuhi janji, apakah ahli tata rambut akan memotong rambut
mereka dari sebelah kanan, atau apakah mereka akan memiliki waktu untuk
mengepel lantai dapur sebelum tamu untuk makan malam datang. Focus
kekhawatirannya bisa sering bergeser dan mereka cenderung mengkhawatirkan
banyak hal dari pada satu hal tertentu saja. Orang-orang dengan GAD juga
melaporkan bahwa mereka merasakan lelah untuk banyak waktu, sehingga
memungkinkan untuk mengalami ketegangan otot yang kronis dan sukar tidur. (
Sutardjo, 2005 ).
Pada
kasus ini, biasanya si penderita menunjukkan simtom-simtom atau gejala-gejala
sebagai berikut :
1. Senantiasa
diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu ( diffuse uneasiness ).
2. Terlalu
peka ( mudah tersinggung ) dalam pergaulan, dan sering merasa tidak mampu,
minder, depresi serba sedih.
3. Sulit
berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serba takut salah.
4. Rasa
tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban, bereaksi
secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba atau yang
tidak diharapkan, dan selalu melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu,
seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dan sebagainya.
5. Sering
mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan sekitar bagian atas
bahu, mengalami diare, ringan yang
kronik, sering buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa insomnia
dan mimpi buruk.
6. Mengeluarkan
banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.
7. Sering
berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.
8. Sering
mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
9. Sering
mengalami “anxiety attacks” atau
tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat
berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa
dingin, terkencing-kencing, atau sakit perut.
Penderita
semacam ini dapat ditolong dengan cara diberi obat-obatan tertentu untuk
mengurangi rasa cemasnya untuk sementara. Selanjutnya perlu diberi konseling
atau psikoterapi dengan tujuan menolongnya membedakan antara ancaman nyata dan
khayalan, mempelajari cara-cara mengatasi persoalan yang efektif, dan mungkin
perlu pula ditolong mengubah kondisi-kondisi di rumah yang dapat berakibat
melestarikan gangguannya. Yang terakhir ini misalnya, mengajari anggota
keluarga lain di rumah agar tidak memberinya perhatian yang berlebihan, atau
memberinya perhatian secara tepat. ( Supratiknya, 2000 ).
III.
TINGKAH
LAKU YANG DIHARAPKAN
Tingkah
laku yang diharapkan muncul dari subjek dalam observasi ini yang akan dijadikan
sebagai representasi perilaku GAD adalah sebagai berikut :
1. Senantiasa
diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu ( diffuse uneasiness ).
2. Terlalu
peka ( mudah tersinggung ) dalam pergaulan, dan sering merasa tidak mampu,
minder, depresi serba sedih.
3. Sulit
berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serba takut salah.
4. Rasa
tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban, bereaksi
secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba atau yang
tidak diharapkan, dan selalu melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu,
seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dan sebagainya.
5. Sering
mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan sekitar bagian atas
bahu, mengalami diare, ringan yang
kronik, sering buang air kecil, dan menderita gangguan tidur berupa insomnia
dan mimpi buruk.
6. Mengeluarkan
banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.
7. Sering
berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.
8. Sering
mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
9. Sering
mengalami “anxiety attacks” atau
tiba-tiba cemas tanpa ada sebab pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat
berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa
dingin, terkencing-kencing, atau sakit perut.
IV.
LEMBAR
REKAMAN OBSERVASI
Terlampir
V.
KRITERIA
PENILAIAN
Kriteria
penilaian dalam observasi perilaku GAD mengacu pada skala KAPPA-PHI dengan 4 alternatif
pilihan jawaban yang mengarah pada intensitas perilaku. Alternatif pilihan
jawaban ini meliputi :
o
Sangat Sesuai
o
Sesuai
o
Kurang Sesuai
o
Tidak Sesuai
Adapun kode pada
masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Alternatif jawaban
|
Kode
|
Sangat Sesuai
|
SS
|
Sesuai
|
S
|
Kurang Sesuai
|
KS
|
Tidak Sesuai
|
TS
|
VI.
LITERATUR
ü Nevid,
Jeffrey S. 2003, Psikologi Abnormal, Erlangga, Jakarta.
ü Supratiknya,
Dr. A. 2000, Mengenal Perilaku Abnormal, Kanisius, Yogyakarta.
ü Wiramihardja,
Psi. Prof. Dr. Sutardjo A. 2005, Pengantar Psikologi Abnormal, Refika
Aditama, Bandung.
ü Azwar,
Drs. Saifuddin. 1999, Penyusunan Skala Psikologi, PT.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Lampiran
LEMBAR
OBSERVASI
Perilaku
GAD
Indikator
|
Penilaian
|
Catatan
|
|||
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
||
Senantiasa diliputi
ketegangan, was-was, dan resah
|
|
|
|
|
|
yang tak menentu
|
|||||
Terlau peka / mudah
tersinggung dalam pergaulan,
|
|
|
|
|
|
dan sering merasa
tidak mampu, minder, depresi
|
|||||
Sulit dalam
berkonsentrasi dan mengambil keputusan
|
|
|
|
|
|
Serba takut salah
|
|
|
|
|
|
Bereaksi secara
berlebihan terhadap rangsangan
|
|
|
|
|
|
yang datang secara
tiba-tiba / tak diharapkan
|
|||||
Melakukan
gerakan-gerakan neurotik tertentu seperti mematah-matahkan buku jari,
mendeham, dll
|
|
|
|
|
|
Mengeluh bahwa ototnya
tegang, khususnya pada
|
|
|
|
|
|
leher, dan sekitar
bagian atas bahu
|
|||||
Mengalami diare ringan
yang kronik dan sering buang air kecil
|
|
|
|
|
|
Menderita gangguan
tidur berupa insomnia dan mimpi buruk
|
|
|
|
|
|
Mengeluarkan banyak
keringat dan telapak tangan-
|
|
|
|
|
|
nya sering basah
|
|||||
Sering berdebar-debar
dan tekanan darahnya tinggi
|
|
|
|
|
|
Mengalami gangguan
pernafasan tanpa sebab yang
|
|
|
|
|
|
Jelas
|
|||||
Tiba-tiba cemas tanpa
ada sebab pemicunya yang
|
|
|
|
|
|
Jelas
|
Berikan
tanda contreng (√
) pada salah satu alternatif jawaban
Keterangan
: SS = sangat sesuai ; S = sesuai ; KS = kurang sesuai ; TS = tidak sesuai
Surabaya,…Juni
2012
Observer,
Moh
Antoso
( B07210076 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar