Muhammad Antoso


Selamat Datang di Blogs Antok Pemuda Sumenep Semoga Bermanfaat

Jumat, 30 November 2012

BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG



http://lh6.ggpht.com/_ZYbRuXU_2bw/S91wGmHC2rI/AAAAAAAAAhc/24Y0Kb4VIlQ/s144/chairul-tanjung.jpg
Chairul Tanjung dilahirkan di Jakarta. Ia anak A.G. Tanjung, seorang wartawan di zaman orde lama yang pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil. Chairul dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Namun, pada zaman Orde Baru, sang ayah dipaksa menutup usaha persnya karena berseberangan secara politik dengan penguasa.
Setamat SMA, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 1981. Chairul menghadapi masalah pada biaya kuliahnya. Ia pun mulai berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Selanjutnya, ia membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi bangkrut.

Setelah menutup tokonya, Chairul membuka usaha kontraktor. Kurang berhasil, Chairul bekerja di industri baja dan kemudian pindah ke industri rotan. Waktu itulah, ia bersama tiga rekannya ia membangun PT Pariarti Shindutama. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaannya langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Dari sini usahanya merambah ke industri genting, sandal dan properti. Sayang, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha dengan ketiga rekannya, Chairul memilih menjalankan usahanya sendiri.

Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti : keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Tugu yang kini bernama Bank Mega yang kini telah naik peringkatnya dari bank urutan bawah ke bank kelas atas. Selain memiliki perusahaan sekuritas, ia juga merambah ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Di sektor sekuritas, lelaki kelahiran Jakarta ini mempunyai perusahaan real estate dan pada tahun 1999 telah mendirikan Bandung Supermall. Di bisnis multimedia, Chairul mendirikan Trans TV, di samping menangani stasion radio dan media on line atau satelit. Ia juga bersiap untuk masuk ke media cetak.

Di tengah persaingan yang ketat di sektor media televisi, Chairul merasa yakin Trans TV akan mampu bersaing. Ini karena ia melihat pada belanja iklan nasional yang sudah mencapai Rp 6 triliun setahun, 70% di antaranya akan diambil oleh televisi. Jumlah perusahaan Chairul, yaitu Para Group mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahi beberapa sub holding seperti : Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti) dan jumlah karyawan yang dipekerjakan kurang lebih mencapai 5.000 orang.

Dikutip dari detik.com bahwa Chairul Tanjung (CT) yang telah mengakusisi 40% saham PT Carrefour Indonesia direspon positif oleh sesama pengusaha di dalam negeri. Diharapkan Carrefour dibawah Chairul Tanjung bisa mengendepankan kepentingan nasional yaitu dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

"Jadi harus betul-betul membela kepentingan kita, jangan justru sebaliknya," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat dihubungi detikFinance, Minggu (18/4/2010).

Sofjan mengakui langkah Para Group tersebut merupakan aksi yang positif bagi dunia usaha di Indonesia. Selain itu, kata dia, kehadiran pengusaha lokal disebuah perusahaan asing akan memberikan keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesia tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pemodal asing.

"Saya harapkan Chairul Tanjung bisa mebantu para pelaku UKM, dengan dia masuk tidak lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung," katanya.

Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp.

Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.

Setelah membeli 40% saham Carrefour, Chairul kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.

Gurita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas. Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesia.

Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%.

Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada urutan ke 937 dari 1.000 orang terkaya didunia versi majalah forbes dengan total kekayaan senilai US$ 1 Miliar. sedangkan daftar 40 orang terkaya Indonesia tahun 2009 versi Forbes yang dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu. Chairul Tanjung menempatkan dirinya pada posisi ke 13 , datanya bisa dilihat disitus
detik.com disini

Pendididkan
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Budi Utomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (1987)

Kegiatan Lain
- Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta (Restrukturisasi Perusahaan)
- Delegasi Indonesia untuk Asia-Europe Business Forum
- Anggota Pacific Basin Economic Council
- Pengurus Yayasan Kesenian Jakarta
- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
- Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia
- Ketua Yayasan Indonesia Forum

Selasa, 27 November 2012

GUIDANCE WAWANCARA


Nama kelompok :
1.    Moh Antoso (B07210076)
2.    M. Fahmi (B07210043)
3.    M. Fiqih Abdul A. (B07210067)
4.    Moh Minanullah (B07210052)

GUIDANCE WAWANCARA (DISGRAFIA)
A.    IDENTITAS ANAK:
1.      Nama lengkap                                    :
2.      Nama panggilan                                 :
3.      Jenis kelamin                                      :
4.      Tempat, Tgl. Lahir                             :
5.      Agama                                                :
6.      Anak ke-                                            :
7.      Tinggal bersama
B.     IDENTITAS ORANG TUA:
1.      Bapak
Nama                                                  :
Alamat                                               :
Pekerjaan                                            :
Pendidikan                                         :
2.      Ibu
Nama                                                  :
Alamat                                               :
Pekerjaan                                            :
Pendidikan                                         :
C.    MASALAH ANAK:
1.      Deskripsi masalah                              :
2.      Awal anak mengalami gangguan       :
3.      Penyebab gangguan                           :
4.      Akibat dari masalah                           :
5.      Perkembangan gangguan anak           :
6.      Frekuensi gangguan                           :
7.      Latar belakang keluarga                     :
8.      Kondisi ekonomi keluarga                 :
9.      Aktivitas anak sehari-hari                  :
10.  Relasi social:




D.    RIWAYAT PERKEMBANGAN:
1.      Usia kehamilan
0 – 3 bulan                                         :
4 – 6 bulan                                         :
7 – 9 bulan                                         :
2.      Usia anak
0 – 6 bulan                                         :
7 – 12 bulan                                       :
1 – 2 tahun                                         :
3 – 5 tahun                                         :
5 – 7 tahun                                         :
8 – 10 tahun                                       :
10 – 12 tahun                                     :
13 – 15 tahun                                     :
15 – 17 tahun                                     :
3.      Riwayat pendidikan                           :
4.      Perkembangan akademik
Sekolah SD                                        :
Sekolah SMP                                     :

Sabtu, 03 November 2012

Laporan Prktikum Refleks (reaksi pupil) Pada Mata



Percobaan                              : Indera penglihatan
Nama Percobaan                   : Refleks (reaksi pupil)
Nama Subjek Percobaan      : Habibul Akmal Vikry
Tempat percobaan                : Laboratorium Psikologi

Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui serta memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada pupil mata.
Dasar Teori :
          Pupil mata tergantung dari iris atau semacam otot kecil. Sifat-sifat iris:
a.       Mendekat jika cahaya masuk terlalu terang, dan menjauh jika cahaya masuk terlalu redup
b.      Jika mata tidak saat terkena cahaya maka pupil mengecil atau meredup secara langsung, kalau mata dalam keadaan siap pupil mengecil secara perlahan.
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, dibelakang iris terdapat lensa. Pupil dapat mengecil pada akomodasi dan konversi. Akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung akibat kontraksi otot siliaris. Otot siliaris atau otot polos dapat merenggang dan mengendorkan selaput yang menggantungkan lensa. Akomodasi dapat menyebabkan daya pembiasan lensa bertambah kuat. Selain akomodasi, terjadi konversi sumbu penglihatan dan kontriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat.
Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan menbesar, agar cahaya dapat lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu, bila mata diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil.
Refleks pupil dapat dilihat dari mengecil dan membesarnya pupil. Akomodasi adalah perubahan dalam lekukan lensa mata dalam menanggapi satu perubahan dalam melihat jarak dan kemampuan berakomodasi disebut tempo akomodasi.
Daya akomodasi mata diatur melalui syaraf parasimpatis, perangsangan syaraf parasimpatis menimbulkan kontraksi otot siliaris yang selanjutnya kan mengendurkan gligamen lensa dan meningkatkan daya bias. Dengan meningkatkan daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding waktu daya biasnya rendah. Akibatnya dengan mendekatnya objek kearah mata frekuensi impuls parasimpatis kedotsiliaris progresif ditingkatkan agar objek tetap dilihat dengan jelas.
Alat Yang Digunakan :
- Senter
Jalannya Percobaan  :
~      salah satu mata subjek di sorot dengan menggunakan senter secara tiba-tiba
~      setelah salah satu mata di sorot dengan menggunakan senter, maka perhatikan pupil mata yang terkena sinar senter.
Hasil Percobaan :
Pertama, pupil mata (mata kiri) yang terkena sinar cahaya senter yang intensitasnya tinggi secara tiba-tiba langsung mengecil secara cepat dan iris mata juga mendekat dengan cepat. Sedangkan mata yang sebelah kanan, yang tidak terkena sinar cahaya secara tiba-tiba dan intensitas cahayanya juga tidak tinggi, maka pupil mengecil secara perlahan-lahan dan iris mendekat secara lambat.
Kedua, pupil mata tergantung dari iris mata juga atau semacam otot kecil. Iris mendekati pupil jika sinar cahaya yang masuk terlalu terang dan iris menjauhi pupil jika sinar cahaya yang masuk terlalu redup. Jika mata tidak siap saat terkena sinar cahaya maka pupil mengecil atau meredup secara langsung, kalau dalam kondisi siap maka pupil akan mengecil atau meredup secara perlahan.
Ketiga, bisa saja terjadi refleks apabila mata kiri yang di senter maka yang meredup mata kanan. Hal itu disebabkan karena ada kiasma optikus yaitu persilangan bawah otak.
Kesimpulan :
1.    Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, yang dapat mengecil dan membesar, tergantung pada besarnya sinar cahaya atau intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.
2.    Pupil dapat melebar pada tempat yang gelap atau redup (intensitas cahaya rendah) dan mengecil pada tempat yang terang (intensitas cahaya tinggi).
3.    Refleks pupil adalah peristiwa mengecil dan membesarnya pupil karena diberikan rangsangan cahaya, baik intensitasnya tinggi ataupun rendah.
4.    Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembungkan yang terjadi akibat kontraksi otot siliari.
Daftar Pustaka :
http://ibnoe-ceper.blogspot.com/2010/03/percobaan-refleks-reaksi-pupil.html