Assalamu'alaikum wr. wb.
Di desa yang sangat terpencil, tepatnya di RT 03 / RW 13 Batang-Batang Daya, Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, lahirlah saya yang bernama Moh Antoso. Saya lahir pada hari sabtu malam tanggal 09 Juli 1991. Alhamdulillah saya lahir dari pasangan suami istri yang syah bernama Musahlan dan Suhartini. Musahlan adalah bapak saya, sedangkan Suhartini adalah ibu saya. Sekarang bapak saya sudah berumur 56 tahun dan ibu berumur 41 tahun.
Hingga saat ini alhamdulillah saya mempunyai dua orang saudara perempuan kandung. Saudara yang pertama bernama Safira berumur 13 tahun. Dia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 6. Sedangkan yang kedua bernama Ameliya masih berumur 2 tahun lebih 8 bulan.
Kami sekeluarga hidup dalam keadaan ekonomi menengah ke bawah. Bapak saya setiap hari bekerja jualan pentol. Dia berjualan dengan memakai sepeda ontel keliling kampung hingga ke sekolah-sekolah. Semua itu dia tekuni semenjak saya masih sekolah SD hingga sekarang. Selain itu juga, karena penghasilan jualan pentol tidak mencukupi untuk biaya hidup setiap harinya, bapak juga bekerja sebagai kuli, kadang juga bertani. Sedangkan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Dialah yang merawat dan mendidik saya dan dua adik saya. Penghasilan dari keluarga saya setiap hari hanya 15.000-20.000, bahkan rata-rata setiap bulannya kurang lebih hanya 500 ribu.
Dulu saya sekolah di SDN Batang-Batang Daya II desa saya sendiri. Lulus SD tahun 2003 saya langsung melanjutkan ke MTs Miftahul Ulum juga masih di desa sendiri, dan lulus tahun 2006. Alhamdulillah selama belajar di MTs saya selama dua kali terpilih menjadi murid teladan, yaitu semenjak kelas satu hingga kelas dua. Sedangkan di kelas tiga, waktu pelulusan saya berhasil meraih nilai UAN tertinggi di sekolah.
Namun, meskipun begitu tidak gampang bagi saya untuk bisa melanjutkan ke sekolah SMA. Sebab biaya (keuangan) yang menjadi hambatan bagi saya. Tapi alhamdulillah berkat tekad dan usaha saya semenjak kelas satu MTs, yaitu dengan cara memelihara ayam (ternak), saya bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi yaitu di MAN Sumenep.
Di MAN Sumenep saya mengambil jurusan IPA, dan lulus pada tahun 2009. Setelah itu, saya mengalami hal sama yaitu tidak bisa daftar kuliah karena masih tidak mempunyai biaya untuk masuk di universitas. Orang tua sudah tidak sanggup lagi untuk memberi biaya. Dari SMA saja saya sudah tidak bisa dibiayai oleh orang tua. Tapi meskipun terjadi hal seperti itu, tidak membuat saya untuk patah semangat dalam mengejar cita-cita. Saya mencoba ikut daftar masuk ke Universitas Kanjuruhan Malang, karena di sana itu daftarnya secara gratis. Akan tetapi saya memundurkan diri karena tidak sanggup untuk membayar uang registrasi. Karena tidak ada jalan lagi bagi saya untuk bisa masuk universitas, akhirnya saya memilih untuk bekerja mencari biaya supaya bisa kuliah.
Akhirnya pada tahun 2010 saya daftar di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dan alhamdulillah saya diterima di Fakultas Dakwah dengan program studi Psikologi. Satu semester telah berhasil saya jalani, namun di semester dua saya tidak bisa melanjutkannya karena tidak ada uang untuk bayar registrasi. Dan akhirnya satu-satunya jalan lagi yang harus saya terima yaitu cuti kuliah. Akhirnya dengan seperti itulah saya semester dua kemarin cuti kuliah. Namun alhamdulillah di semester tiga sekarang ini saya bisa melanjutkan kuliah lagi yaitu berkat bantuan dari seorang dermawan yang melunasi uang registrasi. Saya berharap kuliah saya bisa lancar sampai lulus nanti. Itulah kehidupan saya sampai sekarang yaitu hidup dengan harus mencari biaya hidup sendiri dan juga biaya kuliah. Semoga Allah mengabulkan citi-cita dan impian saya, amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar